III.
Pertentangan Sosial dan Integrasi
Masyarakat
·
Perbedaan kepentingan
Kepentingan
merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku
karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya
esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil
memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya
kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya
maupun bagi lingkungannya.
Masalah
yang terjadi dalam kehidupan itu sangatlah bermacam-macam karena setiap
individu itu mempunyai suatu kepentingan sendiri-sendiri yang berakibatkan
suatu perbedaan suatu kehidupan sosial yang terjadi dalam bermasyarakat.
Perbedaan
kepentingan itu antara lain berupa :
1.
Kepentingan individu untuk memperoleh
kasih sayang.
2.
Kepentingan individu untuk memperoleh
harga diri.
3.
Kepentingan individu untuk memperoleh
penghargaan yang sama.
4.
Kepentingan individu untuk memperoleh
prestasi dan posisi.
5.
Kepentingan individu untuk dibutuhkan
orang lain.
·
Diskriminasi dan ethosentris
Diskriminasi
ialah perlakuan pembedaan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung atau tak
langsung terhadap orang atau kelompok dengan didasarkan pada gender,ras,
agama,umur, status sosial, status ekonomi, bahasa, keyakinan politik, atau
karakteristik yang lain
Diskriminasi
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Diskriminasi
langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan
karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan lain-lain serta menghambat
adanya peluang yang sama.
2. Diskriminasi
tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi
diskriminatif saat diterapkan di lapangan. Diskriminasi ditempat kerja
Diskriminasi
dapat terjadi dalam berbagai macam bentuk, yaitu :
1. Dari
struktur upah.
2. Cara
penerimaan karyawan.
3. Strategi
yang diterapkan dalam kenaikan jabatan.
4. Kondisi
kerja secara umum yang bersifat diskriminatif.
Diskriminasi
di tempat kerja berarti mencegah seseorang memenuhi aspirasi profesional dan
pribadinya tanpa mengindahkan prestasi yang dimilikinya.
Teori
statistik diskriminasi berdasar pada pendapat bahwa perusahaan tidak dapat
mengontrol produktivitas pekerja secara individual. Alhasil, pengusaha
cenderung menyandarkan diri pada karakteristik-karakteristik kasat mata,
seperti ras atau jenis kelamin, sebagai indikator produktivitas, seringkali
diasumsikan anggota dari kelompok tertentu memiliki tingkat produktivitas lebih
rendah.
Ethosentrisme
adalah sikap yang menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandangnya
sebagai tolak ukur untuk menilai kelompok lain.
Apabila
tidak dikelola dengan baik, perbedaan budaya dan adat istiadat antarkelompok
masyarakat tersebut akan menimbulkan konflik sosial akibat adanya sikap ethosentrisme.
Sikap tersebut timbul karena adanya anggapan suatu kelompok masyarakat bahwa
mereka memiliki pandangan hidup dan sistem nilai yang berbeda dengan kelompok
masyarakat lainnya.
Ethosentrisme
akan terus marak apabila pemiliknya tidak mampu melihat human encounter sebagai peluang untuk saling belajar dan
meningkatkan kecerdasan, yang selanjutnya bermuara pada prestasi. Sebaliknya,
kelompok etnis yang mampu menggunakan perjumpaan mereka dengan
kelompok-kelompok lain dengan sebaik-baiknya, di mana pun tempat terjadinya, justru
akan makin meninggalkan ethosentrisme. Kelompok semacam itu mampu berprestasi
dan menatap masa depan dengan cerah.
·
Pertentangan dan ketegangan dalam
masyarakat
Konflik
mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan
orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dalam
hal ini terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dari situasi konflik,
yaitu :
1. Terdapat
dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik.
2. Unit-unit
tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan,
masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
3. Terdapat
interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.
Konflik
merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang
sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada
lingkungan :
1. Pada
taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk adanya pertentangan,
ketidakpastian atau emosi dan dorongan yang antagonis dalam diri seseorang.
2. Pada
taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri
individu, dari perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan, nilai-nilai
dan norma, motivasi untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
3. Pada
taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan antara nilai-nilai dan
norma-norma kelompok dengan nilai-nilai dan norma-norma dimana kelompok yang
bersangkutan berada.
·
Golongan-golongan yang berbeda dan
integrasi sosial
1.
Masyarakat Majemuk dan Nation Indonesia
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan nasional yang berwujud Negara Indonesia. Untuk lebih jelasnya dikemukakan aspek dari kemasyarakatan, yaitu:
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan nasional yang berwujud Negara Indonesia. Untuk lebih jelasnya dikemukakan aspek dari kemasyarakatan, yaitu:
1)
Suku bangsa dan kebudayaan.
2)
Agama.
3)
Bahasa.
4)
Nasional Indonesia.
2.
Integrasi
Masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan. Tetapi keserasian persatuan. Variabel-variabel yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi adalah :
Masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan. Tetapi keserasian persatuan. Variabel-variabel yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi adalah :
1)
Klaim/tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap
sebagai miliknya.
2)
Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi
antara warga Negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa, Arab).
3)
Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam
perbedaan kesukuan.
3.
Integrasi Sosial
Dapat diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, lembaga masyarakat secara keseluruhan. Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada dimasyarakat sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, tidak banyak sistem yang saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan.
Dapat diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, lembaga masyarakat secara keseluruhan. Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada dimasyarakat sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, tidak banyak sistem yang saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan.
·
Integrasi nasional
Integrasi
nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu
Negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti
yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan
ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa
karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau
mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang
baru.
Faktor-faktor pendorong integrasi nasional
sebagai berikut :
1)
Faktor sejarah yang menimbulkan rasa
senasib dan seperjuangan.
2)
Keinginan untuk bersatu di kalangan
bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
1928.
3)
Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa
Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi
kemerdekaan.
Faktor Penghambat Terwujudnya
Integrasi Nasional, yaitu :
1)
Masyarakat Indonesia yang heterogen
(beraneka ragam)
2)
Wilayah negara yang begitu luas, terdiri
atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
3)
Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa,
baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4)
Adanya paham“etnosentrisme” di antara beberapa
suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah
budaya suku bangsa lain.
5)
Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat
kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik
melewati kontak langsung maupun kontak tidak langsung.
Pentingnya Integrasi
Nasional
Integrasi masyarakat
merupakan kondisi yang diperlukan bagi Negara untuk membangun kejayaan nasional
demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu Negara senantiasa
diwarnai pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita
baik kerugian berupa fisik materi, seperti kerusakan sarana dan prasarana yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun kerugian mental spiritual. Seperti
perasaan kekawatiran, cemas dan ketakutan bahkan juga tekanan mental yang
berkepanjangan.
Referensi
Social Plugin