Manusia
dan Kegelisahan
1.
Pengertian kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata
gelisah. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminto, gelisah
artinya tidak tentram hatinya,selalu merasa khawatir; tidak dapat tenang dalam
hidupnya atau cemas. Jadi, kegelisahan adalah gejala universal, ada pada
manusia dimana saja.
Kegelisahan timbul karena perbuatan
manusia sendiri atau karena keadaan dari luar lingkungan manusia sendiri, yang
memberi pengaruh psikologis, yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain.
2.
Macam-macam kecemasan yang dialami
manusia
Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada
tiga macam, yaitu :
1) Kecemasan
kenyataan (obyektif)
Contohnya : Anaknya yang belum pulang,
orang tua yang sedang sakit, dan sebagainya.
2) Kecemasan
neurotik (saraf)
Kecemasan ini timbul karena
pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut S. Freud kecemasan ini dibagi
dalam tiga macam, yaitu :
a) Kecemasan
yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena
orang itu takut akan bayangannya sendiri sehingga menekan dan menguasai ego.
b) Rasa
takut irrasional atau phobia. Rasa takut ini sudah menular, sehingga
kadang-kadang tanpa alasan dan hanya karena pandangan saja. Kemudian
dilanjutkan dengan khayalan yang kuat dapat menimbulkan rasa takut. Contoh :
Orang takut ular, takut binatang berbulu, dan sebagainya.
c) Rasa
takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Contoh : Seseorang yang tak
bisa bernyanyi atau bicara didepan umum, maka ia gelisah dan hilang
keseimbangan.
d) Kecemasan
moral
Hal ini muncul dari emosi diri sendiri
seperti perasaan iri dan sebagainya. Contoh : Datuk meringgi iri melihat
kemajuan usaha bagindo sulaiman. Hatinya selalu gelisah, takut usahanya akan
mati, kalah bersaing. Karena itu ia selalu menyuruh orang agar membakar Bagindo
Sulaiman.
3.
Sebab-sebab seseorang gelisah
Apabila di kaji, sebab
sebab orang gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya
seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.
Banyak orang berfikir
bahwa kegelisahaan merupakan keadaaan yang tidak “diinginkan”. Tetapi para ahli
jiwa berfikir bahwa kegelisahan merupakan kondisi hidup manusia, atau sebagai
“kawan akrab” yang memberi stimulus kepada tingkah laku manusia. Kegelisahan
yang terhindarkan disebabkan oleh kompleksitas manusia, lingkungan dimana ia
tinggal, dan keterbatasan fisik dan jiwanya.
4.
Contoh-contoh kegelisahan manusia
Bila ada suatu tanda
bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan), orang tentu akan
gelisah. Hal itu disebabkan karena adanya bahaya yang mengancam akan hilangnya
beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh
perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik. Misalnya
kentongan yang dipukul terus–menerus dan bersaut–sautan makin lama makin dekat,
membuat orang–orang gelisah. Apakah yang akan terjadi? Meskipun peristiwa belum
ada, tetapi hal itu merupakan tanda bahaya.
5.
Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
manusia
Usaha-usaha mengatasi
kegelisahan pertama-tama harus mulai dari diri sendiri, yaitu harus bersifat
tenang, sabar dan iman kepada Allah.
Firman Allah :
“Dan
sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.(QS. Al-Baqarah. 2:155)”.
Didalam Al-Qur’an Alah
SWT memberi petunjuk-petunjuk doa yang baik untuk dibaca guna memohon
kesabaran. Doa memohon kesabaran hati serta keteguhan pendirian dan pertolongan
Allah SWT dalam menghadapi cobaan dan orang kafir.
Firman Allah SWT :
“Ya
Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami dan kokohkanlah pendirian
kami,dan tolonglah kami dari orang-orang kafir” (QS. Al-Baqarah, 2:250).
“Ya
Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam
keadaan berserah diri kepada-Mu”. (QS. Al-A’raf, 7:126)
6.
Contoh-contoh mengatasi kegelisahan
manusia
Dokter yang menghadapi
anak atau istrinya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang, karena
ada ancaman terhadap haknya. Ia tidak dapat berbuat apa–apa bila menghadapi
keluarganya yang sakit, karena ia merasa khawatir. Dalam hal ini ia harus
bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya.
Cara lain untuk
mengatasi kegelisahan, manusia diperintahkan untuk meningkatkan iman, takwa,
dan amal shaleh. Seperti firman Allah SWT yang artinya : “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir,
apabila ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah, tetapi bila mendapat kebaikan, ia
amat kikir, kecuali orang–orang yang mengerjakan shalat, mereka yang tetap
mengerjakan shalatnya, dan orang–orang yang dalam hartanya tersedia bagian
tertentu bagi orang miskin (yang tidak dapat meminta), dan orang– orang yang
mempercayai hari pembalasan, dan orang–orang yang takut terhadap adzab Tuhannya
”. (Q.S. Al-Ma’aarij : 19-27)
Hanya dengan cara
mendekatkan diri kepada Tuhan dan memasrahkan diri kepada Tuhan, maka hati
gelisah manusia akan hilang. Mendekatkan diri bukan hanya dengan cara melalui
hubungan vertikal dengan Tuhan, tetapi juga melalui hubungan horizontal dengan
sesama manusia sebagaimana yang diperintahkan oleh Tuhan.
7.
Pengertian keterasingan
Keterangan berasal dari
kata “terasing” dan kata itu dari kata dasar “asing” berarti “sendirian” atau
“tidak dikenal orang”. Terasing berarti “disisihkan dari pergaulan”.
Jadi, keterasingan berkenaan dengan
tersisihkannya seseorang dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari orang
lain. Terasing atau keterasingan adalah merupakan bagian hidup manusia terhadap
kaum mukmin yang sedang berada ditempat pengasingan, jauh dari tanah airnya,
yang belum pernah ia lihat sebelumnya, Allah SWT memberikan kesejukan hatinya
dengan menunjukkan kiblat shalatnya.
Seperti
Firman-Nya:
“Dan kepunyaan
Allah-Lah timur dan barat maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah
(kekuasaan Allah meliputi seluruh alam). Sesungguhnya Allah Maha Luas
(rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Baqarah, 2:115)
8.
Pengertian kesepian
Pengertian
kesepian menurut para ahli, yaitu :
Baron
& Byrne (2000)
Mendefinisikan kesepian sebagai suatu
reaksi emosional dan kognitif karena memiliki hubungan sosial yang lebih
sedikit dan kurang memuaskan dibandingkan yang diinginkannya.
Menurut
Bruno (dalam Dayakisni, 2003)
Kesepian dapat berarti suatu keadaan
mental dan emosional yang terutama dicirikan oleh adanya perasaan-perasaan
terasing dan kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain.
Peplau
& Perlman (dalam Brehm, 2002)
Kesepian
itu merupakan perasaan kekurangan dan ketidakpuasan karena adanya
kesenjangan antara hubungan sosial yang kita inginkan dengan hubungan sosial
yang kita miliki.
Jadi, dapat disimpulkan
bahwa kesepian adalah keadaan mental dan emosional yang terutama dicirikan
dengan adanya perasaan kekurangan dan ketidakpuasan karena tidak memiliki
hubungan yang bermakna dengan seseorang dan terjadi kesenjangan antara hubungan
sosial yang diinginkan dengan hubungan sosial yang dimiliki individu.
9.
Sebab-sebab seseorang mengalami kesepian
Bermacam-macam penyebab terjadinya
kesepian, frustasi pun dapat mengakibatkan kesepian yang bersangkutan tidak mau
diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, ia kebih
senang hidup sendiri.
Kesepian itu akibat keterasingan
dan keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, keras kepala, sehingga dijauhi
kawan-kawan sepergaulan.
Kesepian juga disebabkan karena
takut kehilangan hak nama baik. Nama baik merupakan harapan setiap orang.
Bahkan orang takut mati demi menjaga nama baik. Meskipun sudah berhati-hati
menjaganya mungkin juga orang masih berbuat salah, sehingga tercemar nama
baiknya. Untuk ini, seringkali yang bersangkutan terpaksa hidup mengasingkan
diri, akibatnya kesepian.
10.
Contoh-contoh seseorang yang dilanda
kesepian
Pangeran Sidharta meninggalkan istana, tempat kemewahan, keramaian dan ketidakpastian. Karena
frustasi menyaksikan kontradiksi keadaan
istana dengan keadaan luar istana yang penuh penderitaan, maka
ia meninggalkan istana pergi ke
tempat yang sepi, mencari
hakekat hidup.
11.
Pengertian ketidakpastian
Ketidakpastian berasal
dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak
tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul
yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak
tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas,
keadaan tanpa asal-usul yang jelas. ltu
semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan
oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Ketidakpastian tentang
lulus atau tidak
dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat
orang gelisah.lulus atau tidak
lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidakpastian ini akan merugikan, karena
status dari karir itu terancam. Karena ketidakpastian itu status
yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang,
berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
12.
Sebab-sebab ketidakpastian
Orang yang pikirannya
terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil
kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsangan lain, sehingga
jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsangan baru. Kalau ia dapat berpikir
baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan
tanda-tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan
pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Beberapa
sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
·
Obsesi
Obsesi merupakan gejala
neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus,
biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak
diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin
menjatuhkan dia.
Contoh :
Seorang pedagang yang maju pesat, pada
suatu saat terpikir olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu
tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.
·
Phobia
lalah rasa ketakutan
yang tak terkendali, tidak normal kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa
diketahui sebab-sebabnya.
·
Kompulasi
lalah adanya
keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak
disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
Contoh :
Keinginan untuk mengambil barang
(mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikan ingin
membeli, mampu juga dia (kleptomania).
·
Histeria
lalah neorosa jiwa yang
disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan,
kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
Contoh :
Ketika Ibu Bakri sedang melayani anaknya makan,
datang orang-orang mengetuk pintu, mengucap salam. OI jawabnya dan keluarlah
ia. Di luar, kagetlah ia melihat orang banyak
mengusung jenazah yang ditutupi kain. Ibu itu langsung bertanya
siapa itu ? .. itu kan
bukan Kang Bakri
!” semua orang yang
ditanya diam. Akhimya
dia berteriak histeris lalu pingsan
(film orang-orang laut)
·
Delusi
Menunjukkan pikiran
yang tidak beres,
karena berdasarkan suatu
keyakinan palsu. Tidak dapat
memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan
pengalaman. Delusi ini ada tiga
macam, yaitu :
a) Delusi persekusi
: menganggap keadaan sekitamya
jelek. Seseorang yang
mengalami delusi persekusi tidak mau
mengenal tetangga kiri kanan
karena menganggap jelek.
b) Delusi keagungan
: menganggap dirinya orang
penting dan besar.
Orang seperti itu biasanya
gila honnat Menganggap orang-orang
disekitamya sebagai orang-orang
tidak penting. Akhimya semua
orang menjauhi juga.
c) Delusi
melancholis : merasa dirinya
bersalah, hina, dan
berdosa. Hal ini
dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements,
hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot
tak terkuasa lagi.
Contoh :
Pak Joyo
orang kampung pada suatu hari dipanggil
ke pengadilan untuk diminta
kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, ia gemetar, keringat dingin
mengucur, ditanya ini itu
tak bisa menjawab, mulutnya
gemetar. Akhimya jaksa
tak memperoleh kesaksian apa-apa darinya.
·
Halusinasi.
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indera.
Dengan sugesti diri orang dapat
juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk
atau pemakai obat bius. Kadang-kadang
karena halusinai orang merasa mendapat
tekanan-tekanan terhadap
dorongan-dorongan dasarnya, sehingga
dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan
itu menemukan sasarannya. Ini nampak
dalam perbuatan perbuatan
penderita. ( penderita
itu dapat menyadari perbuatan
itu, tetapi tidak dapat menahan
rangsang khayalan sendiri)
·
Keadaan Emosi
Dalam keadaan tenentu seseorang
sangat berpengaruh oleh emosinya. lni
nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan
pada nafsu makan, pusing-pusing,
muka merah, nadi cepat, keringat,
tekanan darah tinggi/lemah.
Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian,
nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap
ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bemafsu, tidak
bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu
bahasa, tennenung, menyendiri.
Contoh:
Dalam
liburan, seperti biasa
Samsulbahri pulang ke kampungnya,dan
biasa pula setiap pulangnya Samsul bennain ke rumah Nurbaya, bekas pacamya.
Kedatangan Samsul di rumah Nurbaya ialah
untuk mengulang cintanya. Pada saat itu terketahuilah Samsulbahri oleh Datuk
Maringgih, suami Nurbaya.
Melihat itu Samsul bahkan menghamtam
si tua bangka itu. Siti Nurbaya
menjerit histeris. Jeritan itu
terdengar oleh ayah Nurbaya; ayah Nurbaya
keluar melihat kejadian
itu gemetar, jatuh
terus meninggal ( Siti Nurbaya, Marah Rusli ).
Referensi
Social Plugin