Penerapan Bambu Sebagai Tulangan Dalam Struktur Rangka Batang Beton Bertulang

BAB 1
PENDAHULUAN


1.1                   LATAR BELAKANG
Menurut SNI 03-2847-2002 pasal 3.13 mendefinisikan beton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua bahan tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-gaya. Beton bertulang terbuat dari gabungan antara beton dan tulangan baja. Oleh karena itu, beton bertulang memiliki sifat yang sama seperti bahan-bahan penyusunnya yaitu sangat kuat terhadap beban tekan dan beban tarik.
Sistem struktur bangunan yang dibuat dengan beton bertulang dirancang dari prinsip dasar desain dan penelitian elemen beton bertulang yang menerima gaya-gaya dalam seperti gaya geser, gaya aksial, momen lentur, dan momen puntir. Di dalam struktur ini, memiliki kekuatan tekan yang besar namun lemah terhadap tegangan tarik. Karena itulah baja tulangan ditanam di dalam beton untuk menahan tegangan tarik.
Penggunaan beton bertulang pada struktur bangunan bertingkat tinggi masih belum tergantikan. Akan tetapi, untuk bangunan bertingkat rendah terdapat banyak material yang telah digunakan salah satu diantaranya bambu. Bambu umumnya digunakan sebagai struktur bangunan misalnya pada struktur bangunan tradisional ataupun jembatan.
Bambu mempunyai pertumbuhan yang sangat cepat. Jenis tertentu dari bambu bahkan dapat tumbuh 5 cm per jam atau 120 cm per hari. Berbeda dengan kayu yang baru siap ditebang dengan kualitas baik setelah umur 40  ̶  50 tahun, bambu dengan kualitas baik dapat diperoleh dalam umur 3  ̶  5 tahun. Beberapa sifat dari bamboo yaitu ringan, kuat, ulet, memiliki fleksibilitas yang baik, dan berbentuk dinding tipis yang dibagi menjadi ruas-ruas serta memberikan kekuatan besar sehingga baik untuk dijadikan bahan konstruksi.
Bambu berpotensi digunakan sebagai material bangunan, tetapi bambu juga memiliki kelemahan seperti mudah terbakar, terlalu lentur, berlubang, dan tidak awet. Penggunaan bambu sebagai tulangan beton dapat mengurangi biaya pembangunan dan menggunakan material yang ramah lingkungan juga karena bambu yang terlapisi dengan beton akan mengurangi salah satu kelemahan bambu yaitu mudah terbakar.

1.2                   RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan  latar belakang yang telah diuraikan maka yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
1.                       Apakah struktur rangka beton bertulang bambu mampu menahan beban seperti pada rangka batang kayu ?
2.                       Bagaimana perilaku model atau keruntuhan rangka batang beton bertulang dengan bambu sebagai tulangan ?
3.                       Berapa besar tegangan-tegangan yang bekerja pada struktur rangka batang beton bertulang pada bambu ?

1.3                   TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dalam penulisan ini adalah :
1.                       Mengetahui kapasitas beban runtuh rangka batang beton bertulang bambu.
2.                       Mengetahui perilaku keruntuhan rangka batang beton bertulang bambu.
3.                       Mengetahui tegangan-tegangan yang bekerja pada elemen-elemen struktur rangka batang.

Referensi :
Tedy Wonlele, Sri Murni Dewi, dan Siti Nurlina. 2013. Penerapan Bambu Sebagai Tulangan Dalam Struktur Rangka Batang Beton Bertulang. Malang: Jurnal Rekayasa Sipil. Vol. 7,No. 1 ISSN 1978 - 5658.
Denok. 2015. Prasetya Online - Berita UB. Dapat diakses pada url: https://prasetya.ub.ac.id/berita/Prof-Sri-Murni-Dewi-Pengganti-Baja-Bambu-untuk-Tulangan-Beton-Bisa-Kokoh-dan-Awet-17715-id.html
Anonim. 2013. Mengenal Beton Sebagai Material Konstruksi. Dapat diakses pada url:http://www.mediabangunan.com/2013/04/mengenal-beton-sebagai-material_29.html
Anonim. Definisi dan Pengertian Struktur Beton Bertulang. Dapat diakses pada url: http://arafuru.com/sipil/definisi-dan-pengertian-struktur-beton-bertulang.html