Berawal dari Sahabat
“Ma..
Pa.. Nathan berangkat yaaa.” ucapnya sambil mengambil sepotong roti yang ada di
meja makan lalu pergi ke sekolah naik motor kesayangannya.
Nathan Putra
Wijaya nama lengkapnya. Ia bersekolah di SMA Citra Nusa. Ia duduk di kelas 11
IPA. Ketenarannya meningkat setelah ia mengikuti ekskul basket di sekolahnya.
Pandai, humoris, mudah bergaul begitulah kepribadian seorang Nathan.
Nathania Putri
Wijaya yaitu saudara kembarnya Nathan. Mereka berdua kembar tapi berbeda jenis.
Sayangnya, mereka berdua tidak satu kelas karena bakat Nia lebih ke sosial
daripada eksakta. Walaupun tidak sekelas tetapi Nia dan Nathan tergabung dalam
satu ekskul yaitu basket. Di sekolah, Nia terkenal mudah bergaul, pemalas dan
tomboy.
v
Bel masuk berbunyi setengah
jam yang lalu. Untung saja guru-guru belum masuk ke kelas karena hari ini ada
briefing kepala sekolah dengan guru-guru.
Nathan tampak duduk
melamun di kantin sekolah. Ia memikirkan gadis yang tak sengaja ditabraknya
tadi. Gadis itu belum pernah ia lihat sebelumnya selama bersekolah di SMA
Citra Nusa. Tak jauh dari tempat Nathan
melamun, gadis itu terlihat membeli snack dan segelas minuman. Lalu, ia
menghampiri tempat duduk nathan karena sebelahnya tidak ada orang duduk.
“Hai.. kamu bukannya yang tadi nabrak aku ya?” sambil
tangan Tiara menepuk pundak nathan. Nathan pun kaget dan tersadar dari
lamunannya.
“Lo??? Sekali lagi mmm..aafin gue, tadi gue gak
sengaja nabrak lo” reaksi Nathan gugup seketika melihat gadis yang ditabraknya
tadi ada dihadapannya.
“Iya, udah aku maafiin kok. Oya kenalin namaku Tiara Cantika,
namamu siapa?” “Panggil aja gue Nathan. Lo anak baru ya disini?”
“Iya aku anak baru
disini. Papaku ada kerjaan di Jakarta, jadi aku beserta keluargaku pindah
kesini.” balas Tiara.
Kringggggggggggggg
“Gue balik ke kelas duluan ya.” ucap Nathan.
“Nat, bisa tolong antarkan aku ke ruang guru? Soalnya
aku belum tau kelasku dimana.”
“Oke sebagai
gantinya karena tadi gue udah nabrak lo, gue bakal anterin lo ke ruang guru
sekarang.” balas Nathan dengan senang hati ingin membantu gadis itu.
Sesampainya di depan ruang guru, Tiara mengucapkan
terima kasih dan Nathan langsung kembali ke kelasnya.
Tak selang beberapa lama Nathan tiba di kelas, Pak
Doni datang dengan seseorang yang mengikutinya dari belakang.
“Pagi anak-anak…” sapa Pak Doni dengan semangat.
“Pagi pakkkkkkkk…” balas anak-anak dengan lebih
semangat.
“Hari ini ada anak baru di kelas kalian. Silahkan kamu
boleh memperkenalkan dirimu, nak.”
Tiara masuk kelas dengan percaya diri. “Selamat pagi
teman-teman, perkenalkan nama saya Tiara Cantika. Kalian bisa panggil saya
Tiara. Saya pindahan dari Germany High School. Saya pindah ke sekolah ini
karena sekolah ini dekat kantor ayah saya bekerja. Terima kasih.”
Nathan kaget mendengar suara anak baru yang baru saja
memperkenalkan diri itu.
“Gue kayak pernah denger suara ini.” bisiknya dalam
hati.
Nathan pun melihat sesorang yang ada di depan kelas
dengan wajah tercengang.
“Tiara, silahkan kamu boleh duduk disebelah Nathan.”
ujar Pak Doni.
Perasaan Nathan makin menjadi-jadi ketika Pak Doni
menyuruh Tiara untuk duduk disebelahnya. Tapi disisi lain Nathan senang karena
gadis yang disukainya ternyata satu kelas dengannya dan akan duduk
disebelahnya.
v
Rencananya
pulang sekolah Nathan ingin mengantarkan Tiara pulang bersama, tetapi
sepertinya Tiara sudah ada yang menjemput.
“Sampai ketemu
besok ra.” ucap Nathan pelan
v
Hari ini hari pertama aku masuk sekolah di SMA Citra
Nusa. Baru hari pertama aku udah kena sial gara-gara cowok itu. Dia gak sengaja
nabrak aku katanya. Saat di kantin sebelum bel masuk, aku melihatnya seperti
sedang melamun. Entah apa yang sedang dilamunkan. Aku pun menghampirinya dan
mencoba menyadarkannya dari lamunan itu dengan menepuk pundaknya. Mukanya terlihat
kaget dan sedikit aneh. Walaupun wajahnya terlihat begitu jutek, tapi dia orang
yang baik. Ternyata aku sekelas dengannya.-Tiara’s diary
v
Setahun
kemudian…
Tiara senyum-senyum saat memasuki kelas. Nathan pun
penasaran apa yang membuat gadis itu senyum-senyum sendiri seperti orang gila.
“Ra? Sehat kan? Pasti ada apa-apa nih, cerita dong ra
siapa yang buat lo kayak gini. ” tanya Nathan.
“Sehat kok nat. Cerita gak yaaaaa? Kalau aku gak mau
cerita gimana?” ledek Tiara.
“Kalo lo gak cerita gue males temenan sama lo lagi.”
balas Nathan geram.
“Iyaaaaaaaaaaaa Nathan jelekkk…. Aku bakal ceritain ke
kamu tapi nanti pulang sekolah ya.” balas Tiara.
“Oke, awas aja kalo sampai engga.”
v
“Semalam ada seseorang yang nyatain perasaannya sama
aku. Dia bilang dia suka sama aku. Terus dia nanya mau jadi pacarnya atau
engga, aku langsung jawab iya. Lagipula aku dan dia juga sama-sama suka. Yaudah
aku terima dia. Dia satu ekskul juga kok sama kamu. Pasti kamu juga kenal
orangnya.” Tiara cerita panjang lebar.
“Ya siapa namanya? Temen gue kan banyak Tiaraaaaaaa….”
“Namanya yaituuuuuu……….Leon.”
“Hah? Leon? Kenapa lo…….?” Belum sempat Nathan
menyelesaikan kata-katanya, Tiara menghentikan pembicaraan Nathan.
“Ssssst… aku
cuma ingin menghibur kesendirianku ini. Selama ini aku menolak laki-laki yang
menyukaiku tapi kali ini aku ingin seperti yang lain. Biarkan aku merasakan
seperti apa rasanya punya pacar.”
“Okey kalau itu keputusan lo. Gue cuma saran aja, kita
udah masuk awal kelas 12. Masa-masa dimana lo mesti fokus. Fokus belajar,
belajar dan belajar. Jangan sia-siain waktu lo buat hal gak penting kayak
gitu.” tutur Nathan dengan bijaksana.
“Iya Nathan
Putra Wijaya. Aku siap dengan resiko apapun yang bakal terjadi.”
“Yakin bakal siap sama resiko apapun? Kalo lo galau
jangan ke gue yaaaaa, gak terima orang galau. Udah sore banget nih, yaudah gue
pulang duluan ya” ucap Nathan.
Setelah mendengar cerita gadis itu, Nathan merasa
kehilangan. Ada yang mengganjal di hati laki-laki cuek itu. Bisa-bisanya Leon
suka dengan gadis impiannya itu. Dalam hati, Nathan tak rela melihat Tiara
dengan Leon bersama.
Cukup
hati yang bicara bila hati ini suka…
Cukup
hati yang bicara bila hati ini ingin dia…
Cukup
hati yang bicara hingga waktu yang mengungkapkannya…
Jika
kau bahagia bersamanya, aku pun bahagia…
v
Hubungan Nathan dan Tiara hingga akhir kelas 12 tetap
baik. Bermula dari sebuah pertemanan, berlanjut menjadi persahabatan. Entah
akan berlanjut ke hubungan yang lebih atau tetap menjadi sahabat, Ini masih
menjadi rahasia Nathan yang tidak diketahui sama sekali oleh Tiara.
Rencananya saat perpisahan sekolah nanti Nathan akan
mengungkapkan perasaannya kepada Tiara. Meskipun Tiara sudah punya Leon, Nathan
hanya ingin perasaannya yang selama ini dia pendam terungkap nyata.
v
“Mari kita sambut persembahan dari Nathan and
Friend……” ucap pembawa acara perpisahan sekolah dan disambut dengan tepukan
meriah.
“Lagu ini saya persembahkan untuk sahabat yang paling
berarti di hidup saya, yaitu Tiara Cantika.” ucap Nathan sang vokalis.
Mungkin
ini memang jalan takdirku
Mengagumi
tanpa dicintai
Tak
mengapa bagiku asal kau pun bahagia
Dengan
hidupmu, dalam hidupmu
Ku ingin kau tahu diriku disini menanti dirimu
Meski ku tunggu hingga ujung waktuku
Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
Tepuk tangan penonton sangat meriah ketika lagunya
selesai dinyanyikan. Seusai bernyanyi, Tiara langsung menghampiri Nathan.
“Maksud lagu tadi apa?” tanya Tiara bingung.
“Nanti setelah acara ini selesai, gue bakal ceritain”
bisiknya di telinga Tiara.
Perhatian murid-murid langsung terpana ke panggung
karena Kepala Sekolah akan mengumumkan kelulusan.
“Anak-anak yang saya sayangi, Bapak akan mengumumkan
kelulusan tahun ini. Kelulusan SMA Citra Nusa Tahun Ajaran 2014/2015
dinyatakan……………..LULUS 100%. Selain itu, Bapak juga akan mengumumkan murid-murid
berprestasi. Pertama, yaitu peraih nilai UN Tertinggi atas nama Nathan Putra
Wijaya. Selanjutnya yaitu atas nama Tiara Cantika.” ketus Kepala SMA Citra Nusa
diiringi suara hamdallah dari sebagian murid atas berita kelulusan tersebut.
Nathan dan Tiara pun naik ke panggung. Mereka diberi ucapan selamat dari
perwakilan guru SMA Citra Nusa.
Setelah menerima ucapan selamat, acara ditutup dengan
doa bersama. Setelah acara selesai, Nathan langsung menggandeng tangan Tiara
menuju sebuah taman.
“Tadi kamu
janji mau cerita kan?”
“Iya ini gue mau cerita. Masalah lagu yang tadi, itu
ungkapan perasaan gue ke elo, ra. Sejak pertama kita ketemu gue udah suka sama
lo. Semenjak lo jadian sama Leon, lo lebih banyak ngabisin waktu sama Leon
ketimbang gue. Setelah ini gue bakal nerusin kuliah di Malang. Tapi, kalo lo
bahagia sama Leon, gue juga ikut bahagia kok ra hehe.” cerita Nathan panjang
lebar.
Nathan hanya berniat mengungkapkan perasaannya kepada
Tiara dan tidak disangka Tiara juga suka kepada Nathan. Hubungan Tiara dan Leon
sudah berakhir dari beberapa hari sebelum pengumuman. Nathan tidak mengajak
Tiara untuk berpacaran, tapi Nathan hanya meminta untuk Tiara menjaga hatinya
untuk Nathan.
-Tamat-
Social Plugin